Rabu, 30 Mei 2012

Final thomas dan uber cup, china kawinkan gelar 7 kali

Bulutangkis-dunia.blogspot.com - Tim tuan rumah China untuk kali ke-7 kembali sukses menyandingkan Piala Thomas dan Uber setelah dua tahun sebelumnya Piala Uber sempat menginap di Korea. Tampil superior di depan para pendukungnya, anak-anak asuh Li Yongbo tersebut tidak hanya mampu menunjukkan kualitas tehnik permainan yang baik namun juga mental bertanding yang luar biasa dalam kondisi tertekan

Partai pertama laga pamungkas perebutan Piala Thomas 2012 dibuka oleh pertandingan antara Lin Dan dan tunggal teratas Korea Selatan, Lee Hyun Il. Mencoba untuk mengimbangi permainan Lin Dan, Hyun Il berusaha untuk memperlambat tempo pertandingan. Beberapa kali smash-smash agresif yang dilancarkannya juga mampu menembus pertahanan Lin Dan. Namun memasuki paruh akhir set pertama, Lin Dan yang sudah kembali dengan irama permainannya mampu mengambil alih jalannya pertandingan dan terus menekan pertahanan Hyun Il. Memimpin dengan 14-9 dan 17-11, Lin Dan berhasil menutup gim ini lebih dulu, 21-14.

Performa Hyun Il sempat menurun pada awal gim kedua. Penempatan bola-bola sulit Lin Dan yang gagal dikembalikan dengan sempurna oleh Hyun Il membuat tunggal China ini unggul jauh 12-4. Sebagai salah satu pemain senior Korea yang kaya pengalaman, kebuntuan Hyun Il berhasil diatasi ketika tunggal negeri ginseng ini mampu berbalik menekan dan agresif menyerang dengan smash-smash tak terduganya sehingga secara dramatis sukses menyamakan kedudukan di angka 17. Namun penampilan Lin Dan yang lebih 'ngotot' dan sabar membuatnya mampu menamatkan gim ini 21-17.

Mencoba mengatasi menurunnya performa Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong di laga sebelumnya, Korea mencoba untuk memecah Kim Sa Rang dan Kim Ki Jung dengan memasangkan mereka masing-masing kepada sang senior, Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong. Sayangnya rencana ini tidak berjalan mulus sesuai harapan saat menantang ganda teratas China, Fu Haifeng/Cai Yun. Meskipun pasangan Korea mampu mengimbangi permainan cepat duo China, serta sempat meraih momentum di pertama 15-16, Fu/Cai akhirnya mengunci Lee/Kim, 21-17 dengan penempatan bola-bola yang akurat dan tidak terjangkau.

Pertarungan berlangsung lebih seru di gim kedua ketika kedua pasangan sudah menemukan irama masing-masing dan mampu tampil solid. Berusaha untuk tampil menekan, Fu/Cai selalu mampu lebih unggul dengan smash-smash keras mereka sedangkan duet Korea selain memiliki kelebihan di depan net, keduanya juga jeli dalam pengembalian bola-bola yang tidak terduga. Sempat tiga kali meraih 'match point' dan gagal menutup gim ini dengan sempurna, Lee/Kim dipaksa harus menyerah dan rela menyerahkan poin kedua bagi China, 23-25.

Tidak seperti pada pertandingan sebelumnya, andalan Korea Shon Wan Ho justru bermain antiklimaks saat menantang tunggal kedua China, Chen Long. Kalah dari sisi serangan, Shon juga gagal mengembalikan bola dengan sempurna setelah terlibat beberapa kali reli dengan Chen Long. Momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh tunggal kedua China tersebut untuk terus menekan dan menuai poin demi poin. Tertinggal cukup jauh, Shon akhirnya menyerah 9-21, 13-21 setelah berjibaku selama 52 menit.

Sehari sebelumnya Tim Uber China juga berhasil membalas kekalahan mereka atas Korea Selatan pada event yang sama dua tahun lalu di Kuala Lumpur. Meskipun sang negeri ginseng sempat menciptakan momentum yang sama pada partai pertama ketika Sung Ji Hyun mampu memetik kemenangan 21-14 dan unggul 20-16 di gim pertama dan kedua atas Wang Yihan, asa itu akhirnya sirna ketika mental juara Ji Hyun justru melempem dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, Yihan yang mendapat dukungan penuh dari penonton yang memadati Wuhan Sports Gymnasium Center, mampu membalikkan keadaan 22-20 dan akhirnya memenangkan pertandingan 21-13 pada gim penentuan.

Kekalahan pasangan ganda Ha Jung Eun/Kim Min Jung atas peringkat satu dunia, Wang Xiaoli/Yu Yang, 15-21, 13-21 dan Bae Youn Joo yang gagal mengimbangi permainan cepat Wang Xin, 10-21, 16-21 membuat Korea harus rela mengembalikan mahkota juara dua tahun lalu kepada Tim Uber China. Kemenangaan Tim Thomas dan Uber China tahun ini sukses mengawinkan Piala Thomas dan Uber untuk ke-7 kalinya sekaligus menyambung keberhasilan yang pernah diukir oleh negara tirai bambu tersebut pada tahun 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, dan 2008.(bulutangkis.com)